Tafsir lagu “Sebelum Cahaya” – LETTO
Sayang kalau tidak dishare.
Letto merupakan sebuah grup band yang tergolong baru di dunia permusikan Indonesia. Band ini bermarkas di daerah Kadipiro Jogjakarta.
Pentolan band ini adalah Noe, anak dari Emha Ainun Najib.
Sebuah postingan di salah satu blog memberi makna atas lagu ini. Secara lengkap, postingan itu berisi sbb:
Ku teringat hati yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi cinta
Perjalanan sunyi yang kautempuh sendiri
Kuatkanlah hati cinta
Reff:
Ingatkan engkau kepada embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkan engkau kepada angin yang berhembus mesra
Yang kan membelaimu cinta
Kekuatan hati yang berpegang janji
Genggamlah tanganku cinta
Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri
Temani hatimu cinta
Back to reff
Siapa yang tak kenal lagu ini? Hampir semua lapisan masyarakat ngerti betul lagu ini, apalagi saat ini menjadi soundtrack lagu dari salah satu sinetron
di televisi swasta. Maka tak heran jika anak kecil, remaja aktivis dakwah atau bukan mengenalnya bahkan mungkin hafal diluar kepala.
Seperti salah satu adik binaan saya. Suatu ketika dia membuka isi lagu di hp saya, salah satunya terdapat lagu sebelum cahaya milik letto.
Lagu tersebut didengarnya terus menerus diulang-ulang hingga temen-temen yang lainnya datang. Sengaja saya mendengarkan dia bernyanyi dan praktis mendengarkan pula apa yang dia nyanyikan. “Sebelum cahaya”?
Penasaran juga kan …apa sih maksud lagu itu??? Sampai akhirnya saya bertanya pada dia, “Dik, asyik banget nyanyinya…
hmmm…da banyak kenangan nii…dengan lagu itu?? Dia menjawab, “jelas mbak..banyak kenangan..”.
Mbak pingin tahu?? Saya mengangguk.. dan dia mulai menceritakan apa yang dimaksud kenangan tersebut
Kata pertama yang keluar adalah, “itu kan ngingetin kita sama sholat lail mbak?”
Heran dan takjub sebetulnya hati saya, kok bisa ya??
Dia meneruskannya. … Bait pertama lagu ini menunjukkan kalau Allah selalu mengawasi kita. Allah melihat kita yang sedang tidur tiba-tiba terbangun…
kita pergi untuk ambil air wudhu maka mengapa disana dituliskan kemana kau pergi… kemudian kita menegakkan sholat malam, dalam kesunyian, sendiri
ketika semua orang tengah terlelap ketika dingin sangat menusuk
di tulang, ketika mata masih terkantuk-kantuk. Siapa yang sanggup untuk menjalankannya? ? Butuh kekuatan hati untuk melaksanakan raka’at demi raka’at, lantunan ayat2 suci yang kita baca dan dzikir dengan penuh ketawadhuan. Inilah makna yang dia temukan dalam baris perjalanan sunyi
yang kau tempuh sendiri, kuatkan hatimu cinta.
Bait kedua, Allah ingin menentramkan hati kita, Alloh mengingatkan bahwa kita tidak sendiri dalam menjalankan sholat Lail, lihatlah ada embun pagi
yang selalu menemani kita hingga fajar muncul dari ufuk timur dan rasakanlah sepoi-sepoi angin di sepertiga malam, yang dengan sangat lembut
meniup mukena kita. Sungguh kita tidak sendiri saat sholat Lail ditegakkan. Dan mereka inilah yang dapat kita jadikan saksi di akhirat kelak.
Bait ketiga menerangkan siapa yang punya tekad kuat tersebut? Untuk menegakkan sholat malam setiap hari, setiap malam. Dia adalah
orang-orangyang selalu berpegang teguh pada janjinya terhadap Allah. Janjinya bahwa dia kan selalu menjadikan Allah sebagai Illah dalam
hidupnya.
Subahanallah. .. ternyata…
Dikutip dari milis ikamni_smada@yahoogroups.com dalam http://intifadha.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar