Faktor-faktor yang mempengaruhi media cenderung memberitakan kejahatan anak
1. Definisi korban ideal (ideal victim)
Maksud dari definisi korban ideal, media cenderung
memberitakan anak sebagai korban kejahatan karena telah dikontruksikan masyarakat
bahwa anak dan perempuan adalah kelompok rentan menjadi korban kejahatan (Greer, 2007). Dari pemahaman ini dijelaskan
bahwa salah satu faktor seleksi pemberitaan adalah berdasarkan pada definisi
korban ideal. Korban ideal merupakan pendefinisian atau bentuk legitimasi
korban berasarkan pemahaman maupun pola pikir masyarakat bahwa korban kejahatan
umumnya adalah anak dan perempuan.
2. Hierarki viktimisasi
Hierarki viktimisasi adalah sebuah struktur urutan berdasarkan
kategori kejahatan, jenis kelamin, umur dan status korban dalam suatu tindak
pidana. Semakin banyak penderitaan korban, korban berjenis kelamin perempuan,
usia anak-anak dan status korban sebagai middle class atau upper class maka
hierarki viktimisasi semakin tinggi. Dengan hierarki semakin tinggi tersebut
maka media akan lebih cenderung memberitakan korban tersebut.
3. News values
dan signal crimes
News
values adalah sebuah kriteria yang mempengaruhi
selektivitas, produksi, prioritas dalam kejadian berita. Media menganggap bahwa
pemberitaan kejahatan khususnya tentang anak adalah sesuatu yang penting.
Adapun tolak ukur penting tersebut didasarkan oleh prinsip-prinsip penilaian
tertentu. Berikut prinsip penilaian tersebut menurut (Jewkes dalam Greer, 2007)
·
Threshold,
yaitu pentingnya berita kejahatan anak tersebut bagi masyarakat. Pentingnya
berita tersebut bagi masyarakat adalah sebagai sarana antisipasi agar anak
tidak menjadi pelaku maupun korban kejahatan.
·
Violence,
yaitu seberapa parahnya kekerasan yang dialami dan dilakukan oleh anak.
·
Celebrity
or high status, semakin tinggi status seseorang maka
akan sering diberitakan media lebihnya jika pelaku atau korban tersebut adalah
seorang anak.
·
Individual,
penyebab terjadinya kejahatan anak secara individu. Anak kurang perhatian atau
tidak memiliki sarana legal untuk mencapai prestasi.
·
Anak-anak,
semakin muda pelaku dan korban anak-anak cenderung menjadi pusat pemberitaan
kejahatan.
·
Image,
yaitu pandangan masyarakat terhadap kejahatan khususnya kejahatan yang
dilakukan anak.
·
Kebudayaan, apabila kejahatan memiliki
hubungan dengan kejahatan khususnya kebudayaan sebagai landasan pembenar
melakukan kejahatan.
·
Kerentanan terjadi kejahatan.
·
Kelamin, perempuan cenderung menjadi
korban kejahatan.
·
Ideologi, ideologi mempunyai pengaruh
dalam pemberitaan kejahatan.
Signal
crimes yaitu suatu kondisi dimana dampak kejahatan tidak
hanya mempengaruhi pelaku, saksi, dan korban kejahatan namun juga mempengaruhi
masyarakat secara keseluruhan (Greer, 2007).
Semakin kejahatan berdampak besar kepada masyarakat maka lebih cenderung untuk
diberitakan. Misalkan berita pengurangan batas maksimal umur anak-anak dari 18
tahun menjadi 15 tahun dalam undang-undang dikarenakan usia dibawah umur sudah
mampu melakukan tindak kejahatan umumnya orang dewasa.
4. Visualization
crime news
Visualisasi dalam pemberitaan kejahatan merupakan
sesuatu yang penting. Visualisasi tersebut dapat diwujudkan dengan gambar foto
maupun video. Adapun fungsi dari visualisasi tersebut adalah sebagai
penggambaran terhadap pemirsa yang tidak dapat diungkapkan dalam kata-kata (Greer, 2007). Dengan gambar tersebut
diharapkan akan muncul perasaan dan emosi dari para pemirsa berita kejahatan
tersebut. Jika dikaitkan dengan keterlibatan anak dalam sebuah kejahatan tentunya akan membawa emosi tersendiri
bagi para pemirsa. Emosi tersebut dapat timbul sebagai rasa simpati atau malah
rasa kesal yang mendalam apabila anak tersebut berperan menjadi pelaku
kejahatan.
Sumber:
Greer, C. (2007). News Media, Victims, and Crime. Sage.
0 komentar:
Posting Komentar