Pages

0 komentar

Maritime Crime


  1. Pengertian maritime crime
Maritime crime secara garis besar merupakan kejahatan yang terjadi di perairan umumnya di wilayah kepulauan seperti di selat, laut, dan samudera. Secara definisi utuh sebenarnya masih sangat luas karena setiap tindakan yang dilakukan di perairan dan sekitarnya dan ada pihak kerugian maka dapat dikatakan kejahatan maritim. Sedangkan menurut tim penulis, maritime crime adalah suatu jenis kejahatan yang melibatkan wilayah perairan sebagai alat, saluran, dan sumber daya dalam melakukan tindak kejahatan.
  1. Mengapa muncul maritime crime
Maritime crime pada umumnya muncul akibat globalisasi dimana perdagangan antar negara dibuka bebas. Karena globalisasi maka terjadi ekspansi geografis semakin tinggi, perdagangan internasional, jaringan pasar uang global, dan pertumbuhan kekuatan korporasi (Beck, 2000). Globalisasi pada umumnya terjadi di saat negara mulai memiliki ketergantungan terhadap negara lain karena tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri.
Globalisasi memicu teknologi semakin berkembang terutama teknologi informasi. Dengan kemajuan teknologi informasi maka komunikasi antar negara menjadi tanpa batas. Namun globalisasi menimbulkan batas-batas antar negara kabur. Masing-masing negara membuka garis perbatasannya untuk mempermudah perdagangan internasional. Dari sinilah kejahatan maritim mulai terjadi. Dimana seiring terjadi globalisasi, maka kejahatan akan lebih memiliki peluang untuk terjadi (Scudder, 2010). Kejahatan tersebut memanfaatkan kekaburan batas-batas negara tersebut untuk menjalankan aktivitas illegal seperti penyelundupan, pembajakan, dan kejahatan maritim yang lain.
Ditambah persoalan sosial seperti kemiskinan global sebagai akibat globalisasi memicu keikutsertaan masyarakat dalam kejahatan maritim. Masyarakat yang tidak mampu mengikuti cara legal dalam bersaing dalam globalisasi akan memutar otak agar dapat hidup di tengah gencarnya globalisasi (Scudder, 2010). Adapun salah satunya adalah melakukan kegiatan ilegal dengan melakukan kejahatan antarnegara dan salah satunya adalah kejahatan maritim.
  1. Bentuk maritime crime
Terdapat sembilan bentuk maritime crime yaitu pembajakan laut, masuk wilayah tanpa ijin, penyelundupan binatan dan tumbuhan, jual beli narkoba, transaksi senjata illegal, membuang limbah di laut, pengelakan pajak, berlayar tanpa ijin di wilayah lain, dan penyelundupan manusia(Singla, 2011). Berikut penjelasan selengkapnya
  • Pembajakan laut
Pembajakan laut merupakan ancaman terbesar dalam kejahatan laut. Hal ini terlihat bahwa intensitas kejadian pembajakan laut menduduki peringkat di atas dari jenis kejahatan laut lainnya (Singla, 2011). Terdiri dari beberapa orang yang terorganisasi secara sistematis dengan tujuan untuk merampok dan mencuri barang berharga yang diangkut oleh kapal-kapal yang sedang berlayar.
  • Masuk wilayah tanpa ijin
Masuk dalam wilayah suatu negara tanpa melalui ijin dari negara bersangkutan juga termasuk tindak kejahatan. Adapun akibat dari tidak adanya ijin ini adalah negara bersangkutan akan kesulitan melacak keberadaan warga asing yang memasuki wilayahnya terlebih jika warga asing tersebut ternyata melakukan tindak kejahatan. Selain itu juga merugikan dalam hal pajak negara, dimana warga asing yang masuk dalam suatu negara akan tidak membayar pajak yang semestinya dia bayar ketika masuk ke sebuah negara.
  • Menyelundupkan binatang dan tumbuhan berharga
Kasus penyelundupan binatang dan tumbuhan merupakan masalah pelik dalam kejahatan laut. Adapun binatang dan tumbuhan yang biasa diselundupkan memiliki kriteria langka dan banyak dicari oleh masyarakat. Contoh binatang yang sering diselundupkan adalah trenggiling, landak, kura-kura, dan lumba-lumba. Binatang tersebut umumnya dijual untuk kepentingan medis, kosmetik, kerajinan, sampai digunakan untuk keperluan hiburan seperti sirkus dan kebun binatang. Untuk kasus tumbuhan yang sering diselundupkan umunya tidak separah binatang. Biasanya untuk tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang memiliki kelangkaan sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
  • Transaksi narkoba
Transaksi narkoba seringkali terjadi di laut dan di pelabuhan. Melalui jasa pengiriman, narkoba biasanya dimasukkan di kontainer, kapal nelayang, tempat rahasia dalam kapal. Narkoba merupakan bisnis illegal yang sangat menggiurkan hasilnya sehingga banyak orang yang tertarik dalam bisnis ini terutama orang-orang yang dekat dengan pantai atau pelabuhan.
  • Jual beli senjata illegal
Jual beli senjata illegal merupakan salah satu bentuk kejahatan laut. Adapun efek dari kejahatan ini tidak hanya terjadi satu kali saja, namun akan berentetan ke jenis kejahatan lainnya seperti perompakan, transaksi narkoba, dan memasuki wilayah secara illegal dengan menggunakan senjata illegal sebagai sistem pertahanan mereka. Negara tentunya sangat dirugikan dengan adanya jual beli senjata illegal ini karena negara akan kesulitan dalam mengontrol peredaran senjata yang berada dalam masyarakat. Selain itu jual beli senjata illegal akan memicu konflik-konflik karena tersedianya sarana-sarana untuk mendukung konflik yaitu salah satunya adalah senjata.
  • Pengelakan pajak
Pengelakan pajak adalah suatu tindakan yang melanggar hukum karena kecurangannya tidak membayar pajak terhadap negara yang harus seharusnya dibayar. Pengelakan pajak ini biasanya terjadi pada barang-barang yang illegal tanpa ijin masuk bebas dalam suatu wilayah. Dengan pengelakan pajak ini tentunya negara akan dirugikan karena negara tidak akan mendapatkan pemasukan dari pajak. Selain itu negara akan kesusahan dalam mengontrol jumlah barang ekspor dan impor.
  • Berlayar atau menangkap ikan di wilayah negara lain
Jika seseorang berlayar atau menangkap ikan di wilayah negara lain adalah suatu kejahatan karena wilayah tersebut seseorang tidak memiliki hak untuk melakukan kegiatan bahkan mengambil sesuatu di wilayah tersebut. Seringkali banyak nelayan yang menangkap ikan di wilayah negara lain dan mengelak bahwa nelayan tersebut tidak tahu bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah negara lain. Ini merupakan sebuah permasalahan yang serius karena perbatasan negara dapat dilanggar oleh negara lain hanya dengan alasan tidak tahu batas wilayahnya.
  • Membuang limbah di laut
Membuang limbah di laut jelas merupakan kejahatan lingkungan. Membuang limbah ini tentunya ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor disengaja dan tidak disengaja. Disengaja maksudnya secara jelas dan sadar seseorang atau kelompok membuang limbah ke laut. Tidak sengaja maksudnya secara tidak sadar seseorang membuang limbah ke laut biasanya terjadi saat kecelakaan kerja.
  • Penyelundupan manusia
Penyelundupan manusia adalah persoalan yang serius karena penyelundupan manusia akan membawa masalah-masalah baru bagi negara asal dan negara tujuan. Negara asal tentunya juga akan susah untuk mengatur warga negaranya yang berada di luar negeri, terlebih jika warga negara tersebut sedang mengalami kasus hukum di negara tujuan. Tentunya dalam kasus ini negara asal tidak dapat memberikan perlindungan hukum terhadap warga negaranya. Bagi negara tujuan tentunya akan menambah masalah sosial baru ketika dihadapkan pada imigran gelap yang tidak memenuhi persyaratan untuk memasuki negara tujaun tersebut. Dampak bagi negara tujuan adalah meningkatnya kemiskinan, kejahatan meningkat, lapangan kerja semakin sempit, dan lain-lain yang dapat merusak tatanan sosial negara tujuan.
  1. Upaya penegakan hukum terhadap maritime crime
Terdapat lima upaya penegakan hukum demi mencegah upaya kejahatan maritim (Singla, 2011)
  • Peningkatan pengawasan laut
Pengawasan dalam hal ini dapat diwujudkan dengan meningkatkan intensitas patroli di laut. Hal ini dapat dilakukan di perbatasan antar negara dan pelabuhan. Di perbatasan negara, pengawasan dilakukan oleh angkatan bersenjata sedangkan di pelabuhan dapat dilakukan oleh petugas imigrasi, bea cukai, maupun polisi air di bawah Badan Kordinasi Keamanan Laut (BAKORKAMLA).
  • Menggunakan satelit pengawas
Seiring perkembangan teknologi, penggunaan dari citra satelit inderaja Modis, NOAA dan sea wif secara sinergi diharapkan sebagai salah satu pendukung data utama dalam rangka sistem pengawasan laut terutama di Indonesia (Hariyanto, 2008).
  • Memperketat regulasi dan penegakan hukum
Regulasi diperketat namun regulasi diperketat saja belum cukup. Pengetatan regulasi juga harus dibarengi oleh personel yang profesional dalam implementasi regulasi dalam rangka penegakan hukum tersebut.
  • Pengawasan kapal dan pelabuhan diperketat
Pengawasan kapal dan pelabuhan dapat dilakukan patroli, razia atau operasi pada kurun waktu tertentu. Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh petugas bea cukai dan polisi air.
  • Pelayanan dan penjaminan yang lebih baik
Pelayanan dan penjaminan yang lebih baik merupakan sebuah wujud tanggung jawab nyata dari pembangunan yang dihasilkan dari pajak dan segala pemasukan aktivitas legal. Jika pelayanan dan penjaminan tidak dijaga dengan baik maka masyarakat cenderung menggunakan jasa-jasa ilegal dengan cara menyuap, menyelundupkan dan bentuk kegiatan illegal lainnya.

Sumber
Beck, U. (2000). What is Globalization. Cambrige: Polity Press.
Hariyanto, T. (2008). Pengembangan data citra satelit Inderaja sebagai Pendukung Sistem Pengawasan Laut (Maritime Survaillance System. Bandung: CRS ITB.
Scudder, T. (2010). Global Threats Global Futures Living with Declining Living Standards. Massachusetts: Edward Elgar Publishing .
Singla, S. (2011, September 7). 9 Types of Maritime Crimes. Dipetik Desember 26, 2012, dari Marine Insight: http://www.marineinsight.com/misc/marine-safety/9-types-of-maritime-crimes/




0 komentar

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Media Memberitakan Kejahatan

Media dalam memberitakan sebuah kasus kejahatan harus memiliki prinsip-prinsip kriteria tertentu sehingga berita yang disampaikan menjadi mudah diserap dan diingat masyarakat. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi:

1. Penting bagi masyarakat

Penting bagi masyarakat yaitu berita diharapkan dapat memberitakan sesuatu yang penting bagi masyarkat entah untuk pendidikan, sekedar memberi informasi, atau memperingatkan masyarakat. Tentu saja penting di sini dilihat dari sudut pandang media sendiri.  

2. Aktualitas
Aktualitas tentu jelas bahwa setiap berita yang diberitakan harus merupakan kejadian yang baru saja terjadi.

3. Unik, luar biasa, menarik
Unik, luar biasa dan menarik merupakan strategi supaya pemirsa lebih mudah menyerap dan mudah mengingat.
4. Kedekatan dengan masyarakat

Kedekatan ini biasanya berupa emosi atau kedekatan batin korban dengan masyarkat. Misalkan karena masyarakat Indonesia dekat dengan masyarkat Palestina maka pemberitaan tentang derita yang dialami oleh masyarakat di Gaza Palestina sering diberitakan. Padahal kita tahu ada banyak masyarakat yang lebih menderita daripada masyarakat Palestina seperti masyarakt Afrika yang mengalami kelaparan dan kemiskinan.

5. Unsur konflik
Kebalikan dengan kedekatan dengan masyarakat. Jika masyarakat menyatakan "perang" terhadap jenis kejahatan tertentu maka jenis kejahatan tersebut akan sering diberitakan oleh media.

6. Trend
Berita biasanya mengikuti trend yang terjadi dalam masyarakat. Dalam konteks kejahatan tentunya pemberitaan tentang kejahatan akan mengikuti trend kejahatan yang terjadi dalam masyarakat. Adapun trend tersebut dapat diketahui melalu statistik kejahatan dari kurun waktu tertentu.

7. Magnitude
Magnitude adalah jumlah keterlibatan individu terkait dalam sebuah kejahatan. Jika seseorang sering melakukan kejahatan dan memiliki crime track record yang tinggi, maka seseorang tersebut akan menjadi pusat perhatian media untuk menjadi bahan berita. 

8. Drama
Media kadang merasa tertarik untuk memberitakan kejahatan karena proses kejahatan tersebut. Misalkan seseorang ingin membunuh temannya karena tidak memberikan uang yang diinginkan namun tanpa sengaja ayah temannya yang terbunuh karena berusaha melindungi anaknya. Biasanya cenderung media dalam memberitakan kasus seperti ini diberitakan dengan unsur dramatis dan dilebih-lebihkan.


*Tulisan merupakan review tentang perkuliahan Newsmaking Criminology, Kriminologi UI

0 komentar

Kegamangan Polri II: Perkawinan Polri dengan Masyarakat demi Terwujudnya Reformasi Kepolisian

Alhamdulillah saya masih diberikan karunia oleh Tuhan YME untuk berbagi sedikit ilmu tentang perkuliahan saya di Kriminologi. Tulisan yang saya tulis ini sebenarnya adalah sebuah review perkuliahan Polisi dan Pemolisian pagi tadi.

Sebenarnya cukup kecewa saya, karena saya datang terlambat dalam mata kuliah ini dengan alasan bangun kesiangan akibat tidur larut malam sehingga kurang lengkap pengetahuan yang saya dapat. Padahal jujur saja matkul (mata kuliah) ini sangat menarik  karena saya senang dan antusias jika membahas permasalahan kepolisian di perkuliahan jurusan saya.

Oh iya hampir lupa, tulisan ini merupakan lanjutan dari review tentang Kegamangan Polri: Polisi Demokratis VS Polisi Quasi Militer yang mungkin bisa anda baca di post sebelumnya.
http://griya-kula.blogspot.com/2012/11/kegamangan-polri-polisi-demokratis.html

---------------------------
Pada review sebelumnya menyebutkan bahwa Polri untuk menuju kiblat polisi demokratis tentunya tidak mudah dan membutuhkan dukungan masyarakat agar kiblat tersebut dapat tercapai. Namun pertanyaan kritisnya dari review sebelumnya adalah..

"Berarti itu adalah sudut pandang egoistis, berarti Polri menuduh masyakat bahwa masyarakat juga bersalah dan Polri terlihat merasa kesal karena hanya dirinya sajalah yang selalu dipersalahkan. Masyarakat kan membayar anda, berarti andala yang berubah untuk kami, bukan kami berubah untuk anda." 


(terima kasih atas pertanyaan bagus dari sobat kompasiana yang mengkomentari tulisan saya sebelumnya)


Apakah seperti itu? 

Sebenarnya jika dipandang seperti itu memang ada benarnya, namun tidak pula sepenuhnya dibenarkan. Pada dasarnya keberhasilan reformasi Polri ditandai dengan reformasi  yang dilakukan oleh kedua pihak yaitu Polri sendiri dan masyarakat untuk menuju polisi demokratis. Saya tekankan bahwa inti dari reformasi ini bukan untuk egoistis Polri, namun lebih pada terciptanya keseimbangan antara Polri dan masyarakat. Mengingat bahwa salah satu terciptanya polisi demokratis adalah polisi yang berbasis pada sipil dengan berlandaskan community policing. Community policing adalah sistem pemolisian yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam rangka penertiban masyarakat, maka dari itu Polri dan masyarakat harus saling bahu membahu dan saling membantu.

Selain itu dalam prinsip demokrasi kita kenal check and balance dimana terdapat dua atau lebih pihak atau lembaga yang saling tergantung dan sama. Maka dari itu tidak mungkin Polri hanya mereformasi dirinya sendiri sedangkan masyakatnya hanya diam melihat reformasi tersebut. Maka dari itu masyarakat juga ikut berbenah mereformasi dirinya menjadi demokratis agar dapat berperan serta dalam mengawasi kinerja kepolisian. Tidak lupa juga dari pihak kepolisian juga harus ikut menegur masyarakat jika masyarakat melanggar ketertiban.

Maka dari itu, apa yang harus dilakukan masyarakat agar dapat membantu Polri demi terwujudnya community policing dalam polisi demokratis?
1. Masyarakat harus memiliki rasa kebersamaan dalam lingkungannya.
2. Masyarakat harus memiliki perasaan emosional antar warga yang intim.
3. Masyarakat memiliki frekuensi dalam melakukan kegiatan sosial antar warga seperti frekuensi saling membantu, saling berkomunikasi, dan saling mengingatkan.
4. Masyarakat harus memiliki daya pikir yang kritis agar dapat mengawasi kinerja Polri secara optimal.

Pada realitanya bagaimana? Apakah dapat diterapkan sepenuhnya? Apakah posisi Polri dapat disejajarkan dengan masyarakat dalam proses demokrasi?
Tentu bukanlah hal yang mudah jika mensejajarkan Polri dengan masyarakat. Walaupun pada realitanya susah disejajarkan, terdapat tiga kemungkinan posisi hubungan Polri dan masyarakat dalam proses demokrasi yaitu:

1. Polri lebih tinggi posisinya daripada masyarakat.
Polisi dapat memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari masyarakat karena polisi memiliki kewenangan dalam hukum untuk mengatur, menegur, dan menindak masyarakat yang melanggar ketertiban. Di kondisi seperti inilah Polri akan menjadi "pimpinan" masyarakat karena Polri lah yang mengerti dan berwenang dalam hukum.

2. Polri sama tingginya posisinya dengan masyarakat.
Kedudukan ini adalah kedudukan ideal dalam masyarakat dimana community policing berjalan dengan suksesnya. Namun pada indikator keberhasilan community policing ini? Berikut indikatornya:
- Kebijakan, yaitu Polri harus membuat kebijakan pemolisian yang berpihak untuk masyarakat sepenuhnya tanpa intervensi politik dari pemerintah atau pihak luar.
- Implementasi, Polri bersama masyarakat bersama-sama melaksanakan kebijakan tersebut. Polri sebagai penegak hukum harus menjalankan tugas sesuai kebijakan. Masyarakat secara sadar dan sukarela membantu Polri dan sadar akan ketaatan hukum.

3. Polri lebih rendah posisinya dengan masyarkat
Hal ini Polri akan meminta bantuan kepada masyarakat sekitar. Mengingat permasalahan kejahatan sekitar sangat bersifat lokal tetapi Polri bersifat nasional atau sentral. Maka dari itu tentu Polri kurang paham dalam mengetahui permasalahan lokal masyarakat tersebut. Dalam konteks ini masyarakat akan memimpin Polri agar permasalahan dapat dapat terselesaikan.

Terakhir saya menyimpulkan jika masyarakat dan Polri menginginkan tercapainya kiblat polisi demokratis maka saya himbau kedua pihak tersebut untuk berjalan bersama dan saling membantu secara seimbang agar ketertiban dan keamanan dalam masyarakat kita dapat terpenuhi. Terima kasih.

0 komentar

Faktor-faktor yang mempengaruhi media cenderung memberitakan kejahatan anak


1. Definisi korban ideal (ideal victim)
Maksud dari definisi korban ideal, media cenderung memberitakan anak sebagai korban kejahatan karena telah dikontruksikan masyarakat bahwa anak dan perempuan adalah kelompok rentan menjadi korban kejahatan (Greer, 2007). Dari pemahaman ini dijelaskan bahwa salah satu faktor seleksi pemberitaan adalah berdasarkan pada definisi korban ideal. Korban ideal merupakan pendefinisian atau bentuk legitimasi korban berasarkan pemahaman maupun pola pikir masyarakat bahwa korban kejahatan umumnya adalah anak dan perempuan.
2. Hierarki viktimisasi
Hierarki viktimisasi adalah sebuah struktur urutan berdasarkan kategori kejahatan, jenis kelamin, umur dan status korban dalam suatu tindak pidana. Semakin banyak penderitaan korban, korban berjenis kelamin perempuan, usia anak-anak dan status korban sebagai middle class atau upper class maka hierarki viktimisasi semakin tinggi. Dengan hierarki semakin tinggi tersebut maka media akan lebih cenderung memberitakan korban tersebut.
3. News values dan signal crimes
News values adalah sebuah kriteria yang mempengaruhi selektivitas, produksi, prioritas dalam kejadian berita. Media menganggap bahwa pemberitaan kejahatan khususnya tentang anak adalah sesuatu yang penting. Adapun tolak ukur penting tersebut didasarkan oleh prinsip-prinsip penilaian tertentu. Berikut prinsip penilaian tersebut menurut (Jewkes dalam  Greer, 2007)
·         Threshold, yaitu pentingnya berita kejahatan anak tersebut bagi masyarakat. Pentingnya berita tersebut bagi masyarakat adalah sebagai sarana antisipasi agar anak tidak menjadi pelaku maupun korban kejahatan.
·         Violence, yaitu seberapa parahnya kekerasan yang dialami dan dilakukan oleh anak.
·         Celebrity or high status, semakin tinggi status seseorang maka akan sering diberitakan media lebihnya jika pelaku atau korban tersebut adalah seorang anak.
·         Individual, penyebab terjadinya kejahatan anak secara individu. Anak kurang perhatian atau tidak memiliki sarana legal untuk mencapai prestasi.
·         Anak-anak, semakin muda pelaku dan korban anak-anak cenderung menjadi pusat pemberitaan kejahatan.
·         Image, yaitu pandangan masyarakat terhadap kejahatan khususnya kejahatan yang dilakukan anak.
·         Kebudayaan, apabila kejahatan memiliki hubungan dengan kejahatan khususnya kebudayaan sebagai landasan pembenar melakukan kejahatan.
·         Kerentanan terjadi kejahatan.
·         Kelamin, perempuan cenderung menjadi korban kejahatan.
·         Ideologi, ideologi mempunyai pengaruh dalam pemberitaan kejahatan.
Signal crimes yaitu suatu kondisi dimana dampak kejahatan tidak hanya mempengaruhi pelaku, saksi, dan korban kejahatan namun juga mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan (Greer, 2007). Semakin kejahatan berdampak besar kepada masyarakat maka lebih cenderung untuk diberitakan. Misalkan berita pengurangan batas maksimal umur anak-anak dari 18 tahun menjadi 15 tahun dalam undang-undang dikarenakan usia dibawah umur sudah mampu melakukan tindak kejahatan umumnya orang dewasa.
4. Visualization crime news
Visualisasi dalam pemberitaan kejahatan merupakan sesuatu yang penting. Visualisasi tersebut dapat diwujudkan dengan gambar foto maupun video. Adapun fungsi dari visualisasi tersebut adalah sebagai penggambaran terhadap pemirsa yang tidak dapat diungkapkan dalam kata-kata (Greer, 2007). Dengan gambar tersebut diharapkan akan muncul perasaan dan emosi dari para pemirsa berita kejahatan tersebut. Jika dikaitkan dengan keterlibatan anak dalam sebuah  kejahatan tentunya akan membawa emosi tersendiri bagi para pemirsa. Emosi tersebut dapat timbul sebagai rasa simpati atau malah rasa kesal yang mendalam apabila anak tersebut berperan menjadi pelaku kejahatan. 
Sumber:
Greer, C. (2007). News Media, Victims, and Crime. Sage.

0 komentar

Iklan Windows 8, Iluminati?

Tampak di setiap tangan terdapat mata satu (an eye) yang dikenal sebagai iluminati

"Iklan komersial Windows 8 menuai kontroversi. Di YouTube, salah satu komentar menanggapi jika iklan tersebut mengandung unsur Illuminati atau simbol tertentu yang berkaitan dengan Dajjal.

Unsur Illuminati yang dimaksud itu terdapat di kedua telapak tangan sang penyanyi, Lenka. Seperti yang terlihat jelas, penyanyi wanita asal Australia ini beberapa kali menunjukan simbol mata satu (One Eye) yang diyakini sebagai lambang Dajjal.

“Gambar ditangan kayak mata satu (dajjal),” komentar “heru jatmiko” di iklan Windows 8 di YouTube. Selain Heru, seorang pengguna lain juga mengomentari hal serupa. Adalah FirstVideoMee yang memiliki pendapat yang sama dengan Heru. “Di tangan LENKA ada tanda iluminati,” tulisnya.

Bukan hanya mereka, sejumlah pemilik akun Youtube lain seperti “jakarmi16″ juga ikut mengomentari tentang kemunculan simbol Illuminati tersebut. Menurutnya, simbol mata itu memiliki maksud “khusus” yang tak diketahui secara pasti. “pasti ada maksud an eye (one eye) ditelapak tangannya.. entah maksudnya apa?mmcarkan pengaruh atau sihir dr iklan..itu.”


dikutip dari salah akun teman facebook penulis, adapun sumber utama tidak disebutkan.

Apa itu Illuminati itu?
Iluminati adalah sebuah kelompok atau sekte rahasia yang menentang agama sebagai landasan manusia hidup. Pada awalnya illuminati dibentuk di Jerman dengan tujuan ingin mengganti agama kristen dengan "agama akal". Illuminati memiliki sebuah misi besar bahwa sekte tersebut berambisi ingin membuat pemerintahan dunia dibawah kendali pemimpin terbesarnya yang bernama antichrist atau dajjal. Antichrist diyakini oleh anggota illuminati akan datang ke dunia jika saatnya telah tiba, maka dari itu para anggota illuminati sekarang sedang bersiap-siap untuk menyambut datangnya antichrist. Adapun persiapan tersebut dengan  menyebarkan ideologi-ideologi illuminati untuk membentuk dunia baru dengan cara memasukkannya dalam segala aspek masyarakat seperti pemerintahan, kesenian, ekonomi, sosial, politik, dan masih banyak lagi. Untuk memasukkan ideologi tersebut tentunya sangat sulit, namun kelompok illuminati tidak habis akal. Banyak orang yang berpendapat bahwa illuminati memiliki sihir yang kuat ditujukan pada masyarakat dunia sehingga masyarakat duni tidak sadar bahwa dalam kehidupan sehari-harinya mereka telah dimasuki oleh ideologi illuminati.

Apa arti lambang an eye?
Lambang an eye atau mata satu merupakan salah satu ciri menonjol dari antichrist yang disinyalir merupakan seseorang yang mirip manusia namun hanya memiliki mata satu di sebelah kirinya. Orang tersebut memiliki kekuatan yang sangat kuat hingga banyak orang yang menyebutnya sebagai "tuhan". Namun beberapa pihak terutama agamawan menganggap bahwa antichrist adalah penipu ulung dan segala kekuatannya adalah sebuah ilusi kebohongan belaka. Antichrist yang diyakini bahwa suatu hari akan datang menjadi pemimpin besar dengan menyatukan seluruh dunia di bawah kendalinya.


Mengapa kontroversial?
Banyak orang berpendapat bahwa sudah jelas apa yang ditampilkan dalam iklan windows 8 tersebut merupakan salah satu bentuk sihir dari illuminati untuk memasukkan pengaruh ideologinya kepada masyarakat dunia melewati lagu dan iklan. Sihir tersebut terlihat dari simbol mata satu yang merupakan simbol pemimpin besar illuminati yaitu antichrist dajjal. Tanpa sadar maka masyarakat dunia akan "dipaksa" untuk melihat lambang tersebut dan akan terus tersimpan dalam memori otak manusia. Jika masyarakat sering melihat lambang tersebut maka masyarakat akan memandang lambang illuminati tersebut sebagai hal yang biasa dan bahkan menjadi populer lebihnya lagi diidam-idamkan. Setelah masyarakat mengidam-idamkan lambang tersebut, tentunya sangat mudah untuk meraih simpati masyarakat untuk menjadi anggota illuminati untuk menjadi warga dunia di bawah kendali antichrist.

Pertanyaannya adalah...
Jika anda penggemar Lenka, apakah Lenka merupakan salah satu anggota illuminati?
Jika ya, bagaimana?
Silahkan cari sendiri jawabannya.

0 komentar

Ramalan Jayabaya

Ramalan Jayabaya atau dikenal dengan Jangka Jayabaya merupakan ramalan yang ditulis oleh Raja Kerajaan Kediri yang bernama Jayabaya. Sebuah ramalan yang seringkali menjadi buah bibir masyarakat Indonesia maupun dunia. Nama ramalannya dikenal sangat baik oleh masyarakat, namun sayangnya sangat sedikit orang yang mengetahui isi tiap-tiap ramalannya.

Nah, kali ini saya akan memaparkan tiap-tiap isi ramalannya yang sungguh menarik jika diperhatikan lebih jauh. Berikut ramalannya:


Jangka JAYABAYA

 Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
 Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
 One day there will be a cart without a horse.

 Tanah Jawa kalungan wesi.
 Tanah Jawa berkalung besi.
 The island of Java will wear a necklace of iron.

 Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
 Perahu berlayar di ruang angkasa.
 There will be a boat flying in the sky.

 Kali ilang kedhunge.
 Sungai kehilangan lubuk.
 The river will loose its current.

 Pasar ilang kumandhang.
 Pasar kehilangan suara.
 There will be markets without crowds.

 Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
 Itulah pertanda jaman Jayabaya telah mendekat.
 These are the signs that the Jayabaya era is coming.

 Bumi saya suwe saya mengkeret.
 Bumi semakin lama semakin mengerut.
 The earth will shrink.

 Sekilan bumi dipajeki.
 Sejengkal tanah dikenai pajak.
 Every inch of land will be taxed.

 Jaran doyan mangan sambel.
 Kuda suka makan sambal.
 Horses will devour chili sauce.

 Wong wadon nganggo pakeyan lanang.
 Orang perempuan berpakaian lelaki.
 Women will dress in men’s clothes.

 Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.
 Itu pertanda orang akan mengalami jaman berbolak-balik.
 These are signs that the people is facing the era of turning upside down.

 Akeh janji ora ditetepi.
 Banyak janji tidak ditepati.
 Many promises unkept.

 Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe.
 Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
 Many break their oath.

 Manungsa padha seneng nyalah.
 Orang-orang saling lempar kesalahan.
 People will tend to blame on each other.

 Ora ngendahake hukum Allah.
 Tak peduli akan hukum Allah.
 They will ignore God’s law.

 Barang jahat diangkat-angkat.
 Yang jahat dijunjung-junjung.
 Evil things will be lifted up.

 Barang suci dibenci.
 Yang suci (justru) dibenci.
 Holy things will be despised.

 Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit.
 Banyak orang hanya mementingkan uang.
 Many people will become fixated on money.

 Lali kamanungsan.
 Lupa jati kemanusiaan.
 Ignoring humanity.

 Lali kabecikan.
 Lupa hikmah kebaikan.
 Forgetting kindness.

 Lali sanak lali kadang.
 Lupa sanak lupa saudara.
 Abandoning their families.

 Akeh bapa lali anak.
 Banyak ayah lupa anak.
 Fathers will abandon their children.

 Akeh anak wani nglawan ibu.
 Banyak anak berani melawan ibu.
 Children will be disrespectful to their mothers.

 Nantang bapa.
 Menantang ayah.
 And battle against their fathers.

 Sedulur padha cidra.
 Saudara dan saudara saling khianat.
 Siblings will collide violently.

 Kulawarga padha curiga.
 Keluarga saling curiga.
 Family members will be suspicious of each other.

 Kanca dadi mungsuh.
 Kawan menjadi lawan.
 Friends become enemies.

 Akeh manungsa lali asale.
 Banyak orang lupa asal-usul.
 People will forget their roots.

 Ukuman Ratu ora adil.
 Hukuman Raja tidak adil
 The ruler’s judgements will be unjust.

 Akeh pangkat sing jahat lan ganjil.
 Banyak pembesar jahat dan ganjil
 There will be many peculiar and evil leaders.

 Akeh kelakuan sing ganjil.
 Banyak ulah-tabiat ganjil
 Many will behave strangely.

 Wong apik-apik padha kapencil.
 Orang yang baik justru tersisih.
 Good people will be isolated.

 Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin.
 Banyak orang kerja halal justru malu.
 Many people will be too embarrassed to do the right things.

 Luwih utama ngapusi.
 Lebih mengutamakan menipu.
 Choosing falsehood instead.

 Wegah nyambut gawe.
 Malas menunaikan kerja.
 Many will be lazy to work.

 Kepingin urip mewah.
 Inginnya hidup mewah.
 Seduced by luxury.

 Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka.
 Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
 They will take the easy path of crime and deceit.

 Wong bener thenger-thenger.
 Si benar termangu-mangu.
 The honest will be confused.

 Wong salah bungah.
 Si salah gembira ria.
 The dishonest will be joyful.

 Wong apik ditampik-tampik.
 Si baik ditolak ditampik.
 The good will be rejected.

 Wong jahat munggah pangkat.
 Si jahat naik pangkat.
 The evil ones will rise to the top.

 Wong agung kasinggung.
 Yang mulia dilecehkan
 Noble people will be abused.

 Wong ala kapuja.
 Yang jahat dipuji-puji.
 Evil doers will be worshipped.

 Wong wadon ilang kawirangane.
 Perempuan hilang malu.
 Women will become shameless.

 Wong lanang ilang kaprawirane.
 Laki-laki hilang perwira
 Men will loose their courage.

 Akeh wong lanang ora duwe bojo.
 Banyak laki-laki tak mau beristri.
 Men will choose not to get married.

 Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
 Banyak perempuan ingkar pada suami.
 Women will be unfaithful to their husbands.

 Akeh ibu padha ngedol anake.
 Banyak ibu menjual anak.
 Mothers will sell their babies.

 Akeh wong wadon ngedol awake.
 Banyak perempuan menjual diri.
 Women will engage in prostitution.

 Akeh wong ijol bebojo.
 Banyak orang tukar pasangan.
 Couples will trade partners.

 Wong wadon nunggang jaran.
 Perempuan menunggang kuda.
 Women will ride horses.

 Wong lanang linggih plangki.
 Laki-laki naik tandu.
 Men will be carried in a stretcher.

 Randha seuang loro.
 Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
 Two divorcees will be valued at 8,5 cents.

 Prawan seaga lima.
 Lima perawan lima picis.
 A virgin will be valued at 10 cents.

 Dhudha pincang laku sembilan uang.
 Duda pincang laku sembilan uang.
 A crippled widower will be valued at nine uang’s

 Akeh wong ngedol ngelmu.
 Banyak orang berdagang ilmu.
 Many will earn their living by trading their knowledge.

 Akeh wong ngaku-aku.
 Banyak orang mengaku diri.
 Many will claims other’s merits as their own.

 Njabane putih njerone dhadhu.
 Di luar putih di dalam jingga.
 White outwardly but orange inwardly

 Ngakune suci, nanging sucine palsu.
 Mengaku suci, tapi palsu belaka.
 They will proclaim their righteousness despite their sinful ways.

 Akeh bujuk akeh lojo.
 Banyak tipu banyak muslihat.
 Many will use sly and dirty tricks.

 Akeh udan salah mangsa.
 Banyak hujan salah musim.
 Rains will fall in the wrong season.

 Akeh prawan tuwa.
 Banyak perawan tua.
 Many women will remain virgins into their old age.

 Akeh randha nglairake anak.
 Banyak janda melahirkan bayi.
 Many divorcees will give birth.

 Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne.
 Banyak anak lahir mencari bapanya.
 Newborns will search for their fathers.

 Agama akeh sing nantang.
 Agama banyak ditentang.
 Religions will be attacked.

 Prikamanungsan saya ilang.
 Perikemanusiaan semakin hilang.
 Humanitarianism will no longer have importance.

 Omah suci dibenci.
 Rumah suci dijauhi.
 Holy temples will be hated.

 Omah ala saya dipuja.
 Rumah maksiat makin dipuja.
 They will be more fond of praising evil places.

 Wong wadon lacur ing ngendi-endi.
 Di mana-mana perempuan lacur
 Prostitution will be everywhere.

 Akeh laknat.
 Banyak kutuk
 There will be many worthy of damnation.

 Akeh pengkianat.
 Banyak pengkhianat.
 There will be many betrayals.

 Anak mangan bapak.
 Anak makan bapak.
 Children will be against father.

 Sedulur mangan sedulur.
 Saudara makan saudara.
 Siblings will be against siblings.

 Kanca dadi mungsuh.
 Kawan menjadi lawan.
 Friends will become enemies.

 Guru disatru.
 Guru dimusuhi.
 Guru is treated as an enemy.

 Tangga padha curiga.
 Tetangga saling curiga.
 Neighbours will become suspicious of each other.

 Kana-kene saya angkara murka.
 Angkara murka semakin menjadi-jadi.
 And ruthlessness will be everywhere.

 Sing weruh kebubuhan.
 Barangsiapa tahu terkena beban.
 The eyewitness has to take the responsibility.

 Sing ora weruh ketutuh.
 Sedang yang tak tahu disalahkan.
 The ones who know nothing will be prosecuted.

 Besuk yen ana peperangan.
 Kelak jika terjadi perang.
 One day when there will armagedon.

 Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
 Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.
 In the east, in the west, in the south, and in the north.

 Akeh wong becik saya sengsara.
 Banyak orang baik makin sengsara.
 Good people will suffer more.

 Wong jahat saya seneng.
 Sedang yang jahat makin bahagia.
 Bad people will be happier.

 Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul.
 Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
 When this happens, crow will be said heron.

 Wong salah dianggep bener.
 Orang salah dipandang benar.
 The wrong person will be assumed to be honest.

 Pengkhianat nikmat.
 Pengkhianat nikmat.
 Betrayers will live in the utmost of material comfort.

 Durjana saya sempurna.
 Durjana semakin sempurna.
 The deceitful will decline even further.

 Wong jahat munggah pangkat.
 Orang jahat naik pangkat.
 The evil persons will rise to the top.

 Wong lugu kebelenggu.
 Orang yang lugu dibelenggu.
 The modest will be trapped.

 Wong mulya dikunjara.
 Orang yang mulia dipenjara.
 The noble will be imprisoned.

 Sing curang garang.
 Yang curang berkuasa.
 The fraudulent will be ferocious.

 Sing jujur kojur.
 Yang jujur sengsara.
 The honest will unlucky.

 Pedagang akeh sing keplarang.
 Pedagang banyak yang tenggelam.
 Many merchants will fly in a mess.

 Wong main akeh sing ndadi.
 Penjudi banyak merajalela.
 Gamblers will become more addicted to gambling.

 Akeh barang haram.
 Banyak barang haram.
 Illegal things will be everywhere.

 Akeh anak haram.
 Banyak anak haram.
 Many babies will be born outside of legal marriage.

 Wong wadon nglamar wong lanang.
 Perempuan melamar laki-laki.
 Women will propose marriage.

 Wong lanang ngasorake drajate dhewe.
 Laki-laki memperhina derajat sendiri.
 Men will lower their own status.

 Akeh barang-barang mlebu luang.
 Banyak barang terbuang-buang.
 The merchandise will be left unsold.

 Akeh wong kaliren lan wuda.
 Banyak orang lapar dan telanjang.
 Many people will suffer from starve and stark-naked.

 Wong tuku ngglenik sing dodol.
 Pembeli membujuk penjual.
 Buyers will flatter the sellers.

 Sing dodol akal okol.
 Si penjual bermain siasat.
 Sellers will play tricks and muscles.

 Wong golek pangan kaya gabah diinteri.
 Mencari rizki ibarat gabah ditampi.
 The way people earn a living will be as paddies being sifted.

 Sing kebat kliwat.
 Siapa tangkas lepas.
 Some will go wild out of control.

 Sing telah sambat.
 Siapa terlanjur menggerutu.
 Those who are too far groaning.

 Sing gedhe kesasar.
 Si besar tersasar.
 The ones on the top will get lost.

 Sing cilik kepleset.
 Si kecil terpeleset.
 The ordinary people will slip.

 Sing anggak ketunggak.
 Si congkak terbentur.
 The arrogant ones will be collided.

 Sing wedi mati.
 Si takut mati.
 The fearful ones will not survive.

 Sing nekat mbrekat.
 Si nekat mendapat berkat.
 The risk takers will be successful.

 Sing jerih ketindhih.
 Si hati kecil tertindih
 The ones who are afraid will be crushed.

 Sing ngawur makmur.
 Yang ngawur makmur
 The careless ones will be wealthy.

 Sing ngati-ati ngrintih.
 Yang berhati-hati merintih.
 The careful ones will whine about their suffering.

 Sing ngedan keduman.
 Yang main gila menerima bagian.
 The crazy ones will get their portion.

 Sing waras nggagas.
 Yang sehat pikiran berpikir.
 The ones who are healthy will think wisely.

 Wong tani ditaleni.
 Si tani diikat.
 The farmers will be controlled.

 Wong dora ura-ura.
 Si bohong menyanyi-nyanyi
 Those who are corrupt will sing happily.

 Ratu ora netepi janji, musna panguwasane.
 Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
 The rulers do not keep their promises, will lose their power.

 Bupati dadi rakyat.
 Pegawai tinggi menjadi rakyat.
 The leaders will become ordinary persons.

 Wong cilik dadi priyayi.
 Rakyat kecil jadi priyayi.
 The ordinary people will become leaders.

 Sing mendele dadi gedhe.
 Yang curang jadi besar.
 The dishonest persons will rise to the top.

 Sing jujur kojur.
 Yang jujur celaka.
 The honest ones will be unlucky.

 Akeh omah ing ndhuwur jaran.
 Banyak rumah di punggung kuda.
 There will be many houses on horses’ back.

 Wong mangan wong.
 Orang makan sesamanya.
 People will attack other people.

 Anak lali bapak.
 Anak lupa bapa.
 Children will ignore their fathers.

 Wong tuwa lali tuwane.
 Orang tua lupa ketuaan mereka.
 The olds forget their oldness.

 Pedagang adol barang saya laris.
 Jualan pedagang semakin laris.
 Merchants will sell out of their merchandise.

 Bandhane saya ludhes.
 Namun harta mereka makin habis.
 Yet, they will lose money.

 Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan.
 Banyak orang mati lapar di samping makanan.
 Many people will die from starvation in prosperous times.

 Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara.
 Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.
 Many people will have lots of money yet, be unhappy in their live.

 Sing edan bisa dandan.
 Yang gila bisa bersolek.
 The crazy one will be beautifully attired.

 Sing bengkong bisa nggalang gedhong.
 Si bengkok membangun mahligai.
 The insane will be able to build a lavish estate.

 Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil.
 Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.
 The ones who are fair and sane will suffer in their lives and will be isolated.

 Ana peperangan ing njero.
 Terjadi perang di dalam.
 There will be internal wars.

 Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham.
 Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.
 As a result of misunderstandings between those at the top.

 Durjana saya ngambra-ambra.
 Kejahatan makin merajalela.
 The numbers of evil doers will increase sharply.

 Penjahat saya tambah.
 Penjahat makin banyak.
 There will be more criminals.

 Wong apik saya sengsara.
 Yang baik makin sengsara.
 The good people will live in misery.

 Akeh wong mati jalaran saka peperangan.
 Banyak orang mati karena perang.
 There will be many people die in a war.

 Kebingungan lan kobongan.
 Karena bingung dan kebakaran.
 Others will be disoriented, and their property burnt.

 Wong bener saya thenger-thenger.
 Si benar makin tertegun.
 The honest will be confused.

 Wong salah saya bungah-bungah.
 Si salah makin sorak sorai.
 The dishonest will be joyful.

 Akeh bandha musna ora karuan lungane.
 Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe
 Banyak harta hilang entah ke mana.
 Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.
 There will be disappearance of great riches, titles, and jobs.

 Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram.
 Banyak barang haram, banyak anak haram.
 There will be many illegal goods.

 Bejane sing lali, bejane sing eling.
 Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
 Good luck for the ignoramus, good luck for anyone who is aware.

 Nanging sauntung-untunge sing lali.
 Tapi betapapun beruntung si lupa.
 Yet, no matter how lucky is the ignoramus.

 Isih untung sing waspada.
 Masih lebih beruntung si waspada.
 It is more lucky for anyone who is alert.

 Angkara murka saya ndadi.
 Angkara murka semakin menjadi.
 Ruthlessness will become worse.

 Kana-kene saya bingung.
 Di sana-sini makin bingung.
 Everywhere the situation will be chaotic.

 Pedagang akeh alangane.
 Pedagang banyak rintangan.
 Doing business will be more difficult.

 Akeh buruh nantang juragan.
 Banyak buruh melawan majikan.
 Workers will challenge their employers.

 Juragan dadi umpan.
 Majikan menjadi umpan.
 The employers will become bait.

 Sing suwarane seru oleh pengaruh.
 Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh.
 Those who speak out will be more influential.

 Wong pinter diingar-ingar.
 Si pandai direcoki.
 The wise ones will be ridiculed.

 Wong ala diuja.
 Si jahat dimanjakan.
 The evil ones will be spoiled.

 Wong ngerti mangan ati.
 Orang yang mengerti makan hati.
 The knowledgeable ones will be in much distress.

 Bandha dadi memala.
 Hartabenda menjadi penyakit
 The material comfort will incite crime.

 Pangkat dadi pemikat.
 Pangkat menjadi pemukau.
 Rank and position will become enticing.

 Sing sawenang-wenang rumangsa menang.
 Yang sewenang-wenang merasa menang
 Those who act arbitrarily will feel as if they are the winners.

 Sing ngalah rumangsa kabeh salah.
 Yang mengalah merasa serba salah.
 Those who act wisely will feel as if everything is wrong.

 Ana Bupati saka wong sing asor imane.
 Ada raja berasal orang beriman rendah.
 There will be leaders who are weak in their faith.

 Patihe kepala judhi.
 Maha menterinya benggol judi
 The chief minister is no one but a leader of the gamblers.

 Wong sing atine suci dibenci.
 Yang berhati suci dibenci
 Those who have a holy heart will be rejected.

 Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat.
 Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.
 Those who are evil, and know how to flatter their boss, will be promoted.

 Pemerasan saya ndadra.
 Pemerasan merajalela.
 Human exploitation will be worse.

 Maling lungguh wetenge mblenduk.
 Pencuri duduk berperut gendut.
 The corpulent thieves will be able to sit back and relax.

 Pitik angrem saduwure pikulan.
 Ayam mengeram di atas pikulan.
 The hen will hacth eggs in a carrying pole.

 Maling wani nantang sing duwe omah.
 Pencuri menantang si empunya rumah.
 Thieves will not be afraid to challenge the target.

 Begal pada ndhugal.
 Penyamun semakin kurang ajar.
 Robbers will dissent into greater evil.

 Rampok padha keplok-keplok.
 Perampok semua bersorak-sorai.
 Looters will be given applause.

 Wong momong mitenah sing diemong.
 Si pengasuh memfitnah yang diasuh
 People will slander their caregivers.

 Wong jaga nyolong sing dijaga.
 Si penjaga mencuri yang dijaga.
 Guards will steel the very things they are to protect.

 Wong njamin njaluk dijamin.
 Si penjamin minta dijamin.
 Guarantors will ask for collateral.

 Akeh wong mendem donga.
 Banyak orang mabuk doa.
 Many will ask for blessings.

 Kana-kene rebutan unggul.
 Di mana-mana berebut menang.
 Everybody will compete for personal victory.

 Angkara murka ngombro-ombro.
 Angkara murka menjadi-jadi.
 Ruthlessness will be everywhere.

 Agama ditantang.
 Agama ditantang.
 Religions will be questioned.

 Akeh wong angkara murka.
 Banyak orang angkara murka.
 Many people will be greedy for power, wealth and position.

 Nggedhekake duraka.
 Membesar-besarkan durhaka.
 Rebelliousness will increase.

 Ukum agama dilanggar.
 Hukum agama dilanggar.
 Religious law will be broken.

 Prikamanungsan di-iles-iles.
 Perikemanusiaan diinjak-injak.
 Human rights will be violated.

 Kasusilan ditinggal.
 Tata susila diabaikan
 Ethics will left behind.

 Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi.
 Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.
 Many will be insane, cruel and immoral.

 Wong cilik akeh sing kepencil.
 Rakyat kecil banyak tersingkir.
 Ordinary people will be segregated.

 Amarga dadi korbane si jahat sing jajil.
 Karena menjadi kurban si jahat si laknat.
 They will become the victims of evil and cruel persons.

 Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit.
 Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit.
 Then there will come a ruler who is influential.

 Lan duwe prajurit.
 Dan punya prajurit.
 And having armies.

 Negarane ambane saprawolon.
 Lebar negeri seperdelapan dunia.
 The country will measured one-eighth of the world.

 Tukang mangan suap saya ndadra.
 Pemakan suap semakin merajalela.
 The number of people who commit bribery will increase.

 Wong jahat ditampa.
 Orang jahat diterima.
 The evil ones will be accepted.

 Wong suci dibenci.
 Orang suci dibenci.
 The innocent ones will be rejected.

 Timah dianggep perak.
 Timah dianggap perak.
 Tin will be thought to be silver.

 Emas diarani tembaga.
 Emas dibilang tembaga
 Gold will be thought to be copper.

 Dandang dikandakake kuntul.
 Gagak disebut bangau.
 A crow will be thought to be an heron.

 Wong dosa sentosa.
 Orang berdosa sentausa.
 The sinful ones will be safe and live in tranquility.

 Wong cilik disalahake.
 Rakyat jelata dipersalahkan.
 The poor will be blamed.

 Wong nganggur kesungkur.
 Si penganggur tersungkur.
 The unemployed will be rooted up.

 Wong sregep krungkep.
 Si tekun terjerembab.
 The diligent ones will be forced down.

 Wong nyengit kesengit.
 Orang busuk hati dibenci.
 The people will seek revenge against the fiercely violent ones.

 Buruh mangluh.
 Buruh menangis.
 Workers will suffer from overwork.

 Wong sugih krasa wedi.
 Orang kaya ketakutan.
 The rich will feel unsafe.

 Wong wedi dadi priyayi.
 Orang takut jadi priyayi.
 People who belong to the upper class will feel insecure.

 Senenge wong jahat.
 Berbahagialah si jahat.
 Happiness will belong to the evil persons.

 Susahe wong cilik.
 Bersusahlah rakyat kecil.
 Trouble will belong to the poor.

 Akeh wong dakwa dinakwa.
 Banyak orang saling tuduh.
 Many will sue each other.

 Tindake manungsa saya kuciwa.
 Ulah manusia semakin tercela.
 Human behaviour will fall short of moral enlightenment.

 Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi.
 Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.
 Leaders will discuss and choose which countries are their favourites and which
 ones are not.

 Hore! Hore!
 Hore! Hore!
 HurraHurrah!

 Wong Jawa kari separo.
 Orang Jawa tinggal separo.
 The Javanese will remain half.

 Landa-Cina kari sejodho.
 Belanda-Cina tinggal sepasang.
 The Dutch and the Chinese each will remain a pair.

 Akeh wong ijir, akeh wong cethil.
 Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.
 Many become stingy.

 Sing eman ora keduman.
 Si hemat tidak mendapat bagian.
 The cautious ones will not get their portion.

 Sing keduman ora eman.
 Yang mendapat bagian tidak berhemat.
 The ones who receive their portion will be prodigal.

 Akeh wong mbambung.
 Banyak orang berulah dungu.
 Stupidity will be everywhere.

 Akeh wong limbung.
 Banyak orang limbung.
 Bewildered persons will be everywhere.

 Selot-selote mbesuk wolak-waliking jaman teka.
 Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya jaman.
 One day, yet slowly, the age of turbulence will come

* tiap bait Ramalan Jayabaya berserta terjemahan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris merupakan saduran dari http://satrioarismunandar6.blogspot.com/ yang merupakan dosen dari si penulis.